Di masa penuh tantangan ini terutama disaat pertemuan fisik oleh karena Pandemi dibatasi , kegiatan sehari-hari dipaksakan untuk menggunakan teknologi digital. Adalah suatu yang disayangkan karena di masa-masa sebelum pandemi kebanyakan dari kita terlena banyaknya fasilitas dan ruang gerak dalam melakukan usaha yang mengakibatkan kepada lengahnya kita dalam mencari ilmu yang sudah diramalkan bertahun-tahun akan mendominasi kehidupan manusia modern di masa mendatang. Akhirnya pada waktu digitalisasi bukan merupakan pilihan lagi melainkan suatu keharusan , banyak diantara kita anak bangsa yang tidak siap dan terkejut.

Secara pribadi saya perkirakan ketertinggalan banyak pelaku usaha , UMKM, di Indonesia bisa mundur sejauh 15 tahun ke belakang ketertinggalan. Tantangan baru ini merupakan sebuah gap yang sangat dan memerlukan langkah-langkah khusus untuk mengejarnya. Kini kita sedang mengalami tantangan di masa pandemi, proses pembelajaran terjadi secara membabi-buta.

Salah satu yang saya sayangkan adalah banyaknya upaya komunikasi yang tidak efektif transparan pada waktu melakukan perkenalan teknologi kepada teman-teman yang sedang mengejar ketinggalan contoh yang bisa kita ambil adalah di ranah branding sebuah usaha yang mencoba memperkuat branding, keluar dari ranah marketplace ke website sendiri. Pelaku-pelaku usaha ini mencoba untuk membuat website umkm mereka sendiri. 

Banyak teknologi provider atau Pemberi Jasa website yang memanfaatkan celah ketidaktahuan akan beda nama domain custom sub domain adalah merupakan suatu praktek yang menurut saya sangat disayangkan di mana para Pemberi Jasa Ini menawarkan jasa pembuatan website milik sendiri namun dalam implementasi hanya menggunakan subdomain atau dengan kata lain hanya memberikan tumpangan website dari website utama milik pembeli jasa. Dimana seharusnya pemberian jasa pembuatan website diberikan dengan nama domain sendiri atau custom domain dan bukan ditumpangkan pada utama Pemberi Jasa. Website yang benar adalah yang menggunakan nama domain sendiri seperti: KerajinanBali.com atau namausaha.com bukan pembuatweb.com/kerajinanbali atau jasaweb.com/kerajinanbali

Yang lebih memprihatinkan lagi adalah adanya pihak-pihak yang sudah memungut bayaran untuk jasa seperti ini di mana sebenarnya biaya untuk memberikan jasa domain adalah sangat kecil dan bahkan banyak Pemberi Jasa yang sama di luar negeri memberikannya dengan bebas biaya atau gratis. Namun ini bukan terjadi di dalam Negeri saja, Bahkan pihak luar negeri pun banyak yang melakukan praktek tidak transparan ini dengan menagihkan biaya pada saat mereka memberikan sub domain seperti ini dengan alasan penambahan fitur yang lebih dari yang standar. At the end of the day ujung-ujungnya para pengguna ini masih menumpang.

Semoga teman-teman pelaku usaha atau UMKM di tanah air akan segera sadar akan hal ini dan mengantisipasi demi keberlangsungan brand dan produk mereka di masa-masa yang penuh tantangan ini detik dan tetap semangat , lawan pandemi !




Sunday, February 21, 2021





« Back